TUGAS PEMROGRAMAN WEB 1

Background Image

Rabu, 04 Desember 2013

Tugas Pemrograman Web 1


Nama : Kosim Nurseha
NPM : 201143500171
Kelas : 5XB TI Ekstensi
Tugas : Pemrograman Web 1
Dosen : Sri Melati Sagita, S.Kom, MMSI

update sampai tanggal 04-12-2013.

Tugas dari contoh berikut.

Ochiem

Post Test Praktikum | 201143500171 | Kosim Nurseha| 5XB TI Ekstensi
Soal Ganjil

INPUT

Input Kode Barang:
Input Harga /Item:
Input Jumlah Item:

OUTPUT

Kode BarangHarga /ItemJumlah ItemJumlah Harga
Total Harga

Soal Genap

INPUT

Input NPM:
Input Mata Kuliah:
Input Jumlah SKS:

OUTPUT

NPMMata KuliahJumlah SKSJumlah Biaya
Total SKS
Total Biaya



Ochiem

Penampakan Input dan Output yang sukses.
Selesai... Alhamdulillaah... :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TUGAS JARINGAN KOMPUTER


TUGAS JARINGAN KOMPUTER


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Zaman sekarang, kebutuhan manusia dalam akses data semakin meningkat, ini disebabkan adanya pola pergeseran hidup manusia ke arah yang lebih berkembang. Dengan pemanfaatan komputer hal ini dapat terfasilitasi dengan cepat. Akibatnya akan terjadi keefisiensian waktu, biaya dan resource, sehingga akan menghasikan output yang optimal. Disisi lain kebutuhan akan akses data itu terhalangi oleh adanya jarak dan waktu, terkadang kita membutuhkan akses informasi saudara kita yang berada di negara yang berbeda.
Jaringan komputer merupakan gabungan beberapa komputer dan perangkat-perangkat lain pendukung komputer yang terhubung dalam satu kesatuan. Media yang dapat digunakan dalam membangun jaringan komputer dapat melalui kabel ataupun tanpa kabel, sehingga memungkinkan pengguna (user) pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen, data dan lain sebagainya. Selain itu, jaringan komputer memungkinkan pengguna untuk melakukan percetakan pada printer yang sama serta dapat bersama-sama memakai perangkat keras dan lunak yang terhubung dengan jaringan. Keseluruhan itu, dihubungan dengan node yang merupakan titik persambungan yang mampu mengirim dan menerima maupun meneruskan informasi melalui saluran komunikasi atau jaringan. Node dalam jaringan komputer dapat berjumlah puluhan komputer, ribuan dan bahkan jutaan node yang saling terhubung satu sama lain.
Pada umumnya tujuan dibangunnya sebuah jaringan komputer dapat dikelompokkan menjadi dua tujuan, yaitu untuk kebutuhan perusahaan dan jaringan untuk umum. Tujuan dari terbangunnya sebuah jaringan pada suatu perusahaan, yakni sebagai Resource Sharing, Saving Money (penghematan anggaran) dan High Reliability (kehandalan tinggi). Resource Sharing bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang/karyawan yang ada pada jaringan tersebut. Saving Money (penghematan anggaran), yaitu perangkat dan data dapat dishare kesetiap user sehingga tidak perlu membeli perangkat baru yang dipasang ditiap-tiap komputer. High Reliability (kehandalan tinggi), ini dilakukan untuk memberikan pelayanan yang handal, cepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan dan harapan.
Sedangkan tujuan utama dari jaringan komputer untuk umum adalah untuk memberikan layanan yang berbeda kepada pengguna di rumah-rumah dibandingkan dengan layanan yang diberikan kepada perusahaan. Manfaat sebuah jaringan komputer untuk kepentingan umum, yaitu access ke informasi yang berada di tempat lain (berita terkini, info e-goverment, e-commerce atau e-business yang selalu up to date). Dengan adanya jaringan komputer memudahkan komunikasi person to person (email, chatting, vidoe conference dan lain-lain), serta memudahkan untuk mendapatkan hiburan interaktif (nonton tv on-line, radio streaming, dan lain-lain).
Selain hal tersebut di atas, manfaat dari terbangunnya jaringan komputer, antara lain untuk mengintegrasikan data sehingga dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, dan untuk memberikan perlindungan terhadap data atau harddisk dari serangan virus dengan cara memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer terpusat.
Secara umum, jaringan komputer mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri (stand-alone), yaitu dalam hal :
a.     Pengelolaan sumber daya yang lebi efisien, seperti penggunaan printer tunggal dalam beberapa unit komputer.
b.     Mempercepat dalam mengakses informasi/data yang up to date.
c.     Memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dan lebih efektif dalam kelompok kerja.
e.     Memberikan pelayanan yang lebih prima, efektif dan efisien.
Klasifikasi jaringan komputer terbagi menjadi beberapa klasifikasi, yaitu klasifikasi berdasarkan geografisnya mencakup jaringan wilayah lokal/Local Area Network (LAN), jaringan wilayah metropolitan/Metropolitan Area Network (MAN), dan jaringan wilayah luas/Wide Area Network (WAN). Sedangkan menurutnya fungsinya, jaringan komputer terbagi menjadi beberapa jaringan, yakni klien server (Client-server) dan jaringan ujung ke ujung (Peer-to-Peer). Selain itu, klasifikasi jaringan komputer berdasarkan topologinya dibedakan menjadi 6 (enam) topologi, yaitu bus, bintang (star), cincin (ring), mesh, pohon (tree) dan linier.
Selain itu, jaringan komputer menurut distribusi sumber informasi/data dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu jaringan terpusat dan jaringan terdistribusi. Jaringan terpusat, yaitu jaringan yang terdiri dari komputer klien dan komputer server yang mana komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer (server). Jaringan terdistribusi merupakan perpaduan dari beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klien dan membentuk sistem jaringan tertentu.
Menurut media transmisi data, jaringan komputer dibedakan menjadi 2 (dua) jaringan, yaitu jaringan berkabel (wired network) dan jaringan nirkabel (Wi-Fi). Jaringan berkabel, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain dengan menggunakan kabel jaringan dengan bentuk sinyal listrik. Jaringan nirkabel, jaringan dengan menggunakan medium berupa gelombang elektromagnetik sebagai sarana dalam mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

1.2.  Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan Makalah ini dibatasi pada materi Topologi Jaringan Komputer yang mencakup membangun topologi jaringan harus sesuai dengan lokasi dan kebutuhan, serta jenis dan macam-macam topologi jaringan yang mencakup topologi bus, topologi bintang (star), topologi cincin (ring), topologi mesh (jala), dan topologi pohon (tree).

1.3.  Maksud dan Tujuan
Penulisan Makalah ini dimaksudkan sebagai bahan referensi dalam pembelajaran pada Program Studi Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI Jakarta.
Sedangkan tujuannya untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada Mata Kuliah Jaringan Komputer, Program Studi Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI Jakarta Selatan.

1.4.  Sistematika Penulisan
Bab I      Pendahuluan
Bab II    Pembahasan
Bab III   Kesimpulan



 


BAB II
PEMBAHASAN

Menurut Green, 1985 : 22 mengatakan bahwa topologi jaringan adalah sebuah pola interkoneksi dari beberapa terminal komputer. Topologi jaringan merupakan representasi geometri dari hubungan antar perangkat (terminal komputer, repeater, bridges) satu dengan lainnya.[1] Dengan demikian topologi jaringan merupakan gambaran tentang hubungan antar komputer dalam Area Network yang saling berhubungan dengan media penghubung berupa kabel sebagai media transmisi, maupun dengan peralatan lainnya, seperti konektor, ethernet card dan sebagainya.
Menurut Dede Sopandi (2004) membagi topologi jaringan berdasarkan fungsinya, yakni topologi fisik dan topologi logic.[2] Topologi fisik atau Physical topology merupakan gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan) yang membentuk suatu pola khusus. Sedangkan topologi logic atau logical topology merupakan gambaran bagaimana suatu perangkat dapat berkomunikasi dengan perangkat lainnya, seperti komputer satu dengan komputer lainnya, komputer dengan printer dan lain sebagainya.
Berdasarkan hal di atas, maka topologi jaringan komputer adalah suatu cara pemetaan dalam menjelaskan secara geometris antara unsur-unsur dasar penyusunan jaringan diataranya node, link dan station yang membentuk sebuah jaringan komputer yang bisa bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang sama, yaitu pertukuran informasi/data. Oleh karena itu, menurut penulis topologi jaringan komputer adalah gambaran dari beberapa komputer yang saling berhubungan dengan menggunakan peralatan jaringan (media) berupa kabel maupun nirkabel jaringan yang tersusun dengan titik perhubungan yang disebut node.
Dalam topologi jaringan komputer dikenal beberapa jenis-jenis topologi jaringan lokasi dan kebutuhan pengguna, yakni topologi bus, topologi bintang (star), topologi cincin (ring), topologi mesh (jala), topologi pohon (tree) dan topologi linier. Oleh karena itu, dalam membangun sebuah topologi jaringan harus disesuaikan dengan lokasi dan kebutuhan, sehingga beberapa komputer yang terbangun dalam jaringan lebih efektif dan efisien.

2.1.  Membangun topologi jaringan sesuai dengan lokasi dan kebutuhan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik pengertian yang lebih sederhana mengenai topologi jaringan, yaitu suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk suatu jaringan. Saat ini topologi yang sering digunakan adalah topologi bus, topologi bintang (star), topologi cincin (ring), topologi mesh (jala), dan topologi pohon (tree). Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas serta memiliki kelebihan dan kekurangan berbeda-beda antar topologi satu dengan topologi lainnya. Dengan demikian, dalam membangun topologi jaringan harus disesuaikan dengan lokasi dan kebutuhan, sehingga jaringan yang telah terbangun dapat efektif sesuai dengan kebutuhan.
Sebelum membangun jaringan kita harus menentukan topologi apa yang akan pilih, dan mempertimbangkan faktor-faktor yang harus dipertimbangan untuk memilih topologi jaringan, sehingga jaringan komputer sesuai dengan lokasi dan kebutuhan. Faktor-faktor yang harus dipertimbangan sebelum membangun sebuah topologi jaringan, yakni topologi apa yang memiliki sistem yang paling efisien, sampai sejauhmana kecepatan topologi tersebut dalam mengirim/menerima informasi/data, jenis perangkat keras yang bagaimana yang akan digunakan, sehingga jaringan tidak mengalami problem (error), dan bagimana konektivitasnya dalam mengakses jaringan dari berbagai lokasi. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor dalam memilih topologi jaringan tersebut, maka dapat meminimalisir terjadinya problem (error) dalam jaringan yang terbangun.
Selain itu, untuk membangun suatu topologi jaringan terlebih dahulu harus melakukan identifikasi kebutuhan. Tahap yang sangat krusial dalam membangun topologi jaringan adalah melakukan mengindetifikasi kebutuhan. Menurut Andi Supriyadi dan Dhani Gartina dalam Jurnal Ilmiah yang berjudul “Memilih Topologi Jaringan Dan Hardware Dalam Desain Sebuah Jaringan Komputer”, menjelaskan beberapa faktor yang penting diperhatikan dalam identifikasi kebutuhan dalam membangun sebuah topologi jaringan, sebagai berikut :
a.     Jenis layanan yang akan diberikan jaringan.
b.     Skalabilitas yaitu seberapa besar jaringan yang akan dibuat.
c.     Expandable, apakah jaringan dapat di-expand, open-ended.
d.     Kondisi ruangan dan gedung.
e.     Medium transmisi yang akan digunakan, apakah menggunakan kabel atau nirkabel (wireless).
f.      Beberapa Bandwith yang diberikan atau akan digunakan.
g.     Topologi yang digunakan, protokol yang akan dipakai.
h.     Ketersediaan perangkat keras, pemilihan server atau perangkat lain, seperti hub, switch dan router.
i.      Perangkat lunak jaringan sebagai platform.
j.      Managebility dan monitoring sistem.
k.     Keamanan/security.
l.      Alokasi biaya pengadaan peralatan.
m.    Sumber daya manusia sebagai pengelola.
Untuk itu, dalam membangun sebuah topologi jaringan harus disesuaikan dengan lokasi dan kebutuhannya, sebagai contoh :
a.     Topologi bus merupakan topologi yang menggunakan media (jaringan) kabel coaxial menjamur. Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut bus. Jenis topologi ini tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, melainkan digunakan pada sistem jaringan komputer, sehingga jenis topologi ini sangat cocok untuk kebutuhan kantor (satu ruangan).
b.     Topologi Star (bintang) merupakan topologi dengan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Topologi jaringan ini lebih cocok untuk kebutuhan Warnet dan perkantoran.
c.     Topologi cincin (ring) adalah model koneksi yang menyambungkan setiap perangkat jaringan dalam suatu lingkaran. Artinya setiap komputer yang terhubung dalam satu jaringan saling terkoneksi dengan kedua komputer lainnya atau setiap komputer berfungsi sebagai receiver yang menerima sinyal dan sekaligus sebagai transmitter yaitu berfungsi mengirim sinyal atau mengirim ulang sinyal ke perangkat selanjutnya dalam urutan cicin sehingga tipe jaringan ini membentuk lingkaran seperti cincin. Tipe jaringan ini lebih cocok digunakan untuk daerah yang tidak terlalu luas, seperti dalam kelompok kerja (diskusi).
d.     Topologi mesh adalah suatu bentuk jaringan komputer yang menghubungan komputer satu dengan komputer lainnya secara langsung yang ada di dalam jaringan. Tipe jaringan ini lebih cocok untuk keperluan perusahaan (dalam mengakses database di setiap unit kerja).
e.     Topologi pohon (tree), tipologi ini sering disebut topologi hirarkis, dimana dalam topologi ini suatu titik sambungan terpusat yang disebut sebagai root yang tersambung dengan titik-titik sambungan lain yang berada satu level di bawah tingkatnya. Tipe topologi ini lebih cocok untuk keperluan pertokoan, yaitu dapat membentuk kelompok terdiri atas terminal pembukuan, pada kelompok lain dibentuk terminal penjualan dan terminal stock barang.
2.2.  Jenis dan macam-macam topologi jaringan
Secara umum topologi jaringan dapat diartikan model dari beberapa jaringan komputer yang terhubung melalui media penghubung (router, switch, HUB, bridge). Dalam suatu jaringan komputer jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. Oleh karena itu, perlu memperhatikan kelebihan/keuntungan maupun kekurangan/kerugian masing-masing topologi jaringan berdasarkan karakteristiknya sebelum membangun suatu jaringan, sehingga dalam pemilihan topologi jaringan dapat tepat sesuai dengan lokasi dan kebutuhan.
Ada beberapa jenis dan macam-macam topologi jaringan berdasarkan karakteristiknya, berikut ini penulis mencoba memberikan gambaran terkait jenis dan macam-macam topologi jaringan yang mencakup topologi bus, topologi bintang (star), topologi cincin (ring), topologi mesh (jala), dan topologi pohon (tree).
a.     Topologi Bus
Topologi bus merupakan topologi yang awal digunakan untuk menghubungan komputer dengan komputer lainnya dengan menggunakan kabel coaxial sebagai media pengantar data dan informasi, setiap titik sambungan terkoneksi dengan kabel. Artinya disetiap ujung kabel, diperlukan adanya terminator sebagai konektor untuk mencegah terpantul-pantulnya sinyal dari dan ke kabel tersebut. Topologi bus menggunakan metode unicast, multicast dan broadcast, yaitu komunikasi antara satu pengirim dengan satu penerima dan lebih maupun setiap titik akan meneriman dan menyampaikan frame yang disalurkan/dihantarkan tersebut.
Dengan demikian, topologi bus menyediakan satu saluran untuk komunikasi semua perangkat, sehingga setiap perangkat harus bergantian menggunakan saluran tersebut. Artinya, hanya ada dua perangkat yang dapat berkomunikasi dalam satu jaringan atau hanya satu komputer yang dapat mengirimkan data ke dalam jaringan hingga diterima oleh komputer yang dituju. Dalam topologi jaringan bus jumlah komputer sangat mempengaruhi kinerja jaringan, dimana semakin banyak jumlah komputer, semakin banyak pula komputer yang menunggu giliran untuk bisa mengirim/menerima data, sehingga kerja jaringan akan menjadi lambat dan memungkinkan terjadinya collision karena data/informasi tidak dialirkan dalam dua arah.
Transmisi sinyal daru suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Melainkan sinyal dari suatu sumber disampaikan ke semua komputer yang tersambung sampai sinyal tersebut menemukan alamat MAC atau IP perangkat yang menjadi tujuan. Apabila sinyal data tersebut sampai ke komputer yang bukan tujuan (alamat MAC atau IP tidak sesuai), tidak akan mengacuhkan data yang sampai. Suatu contoh jaringan bus adalah jaringan Ethernet yang pertama kali ditemukan oleh Digital Intel Xerox (DIX) yang dikenal dengan nama Ethernet-II. Saat ini topologi ini di dalam membangun jaringan komputer dengan menggunakan serta optik (fiber optic) yang digabungkan dengan topologi jaringan yang lain untuk memaksimalkan performanya.
Topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer. Topologi ini sangat cocok digunakan untuk daerah yang tidak terlalu luas, karena hanya menggunakan satu kabel dan suatu sentral tidak dialirkan data/informasi secara bersamaan dalam dua arah.
Gambar 1
Topologi Bus











Keuntungan/Kelebihan
Kerugian/Kelemahan
  • Biaya murah karena tidak membutuhkan peralatan hub/switch yang harganya mahal.
  • Hemat kabel.
  • Tata letak kabel sederhana.
  • Mudah dikembangkan ketika akan ketika menambahkan komputer baru.
·      Rentan akan kesalahan (error).
·      Jika salah satu simpul jaringan rusak, semua komputer dalam jaringan menjadi tidak bisa diakses.
·      Tingkat kehandalannya paling rendah, sehingga tidak sesuai untuk jaringan dengan jumlah komputer yang banyak.
·      Kepadatan lalu lintas data di dalam jaringan tinggi.
·      Sulit mendeteksi kesalahan karena harus mengecek semua node di jaringan.
·      Diperlukan repeater (penguat data) bila menggunakan kabel yang cukup panjang.


b.     Topologi Bintang (star)
Topologi bintang atau yang sering disebut dengan topologi star merupakan topologi dengan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat (stasiun primer atau server) sebagai pengendali  saluran data kesemua simpul atau client (stasiun sekunder atau client server) yang dipilihnya. Dengan kata lain, setiap node akan menuju node pusat sebagai konselor kemudian akan dilanjutkan kepada node lainnya. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server (pusat). Artinya, setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi. Jadi bila ada salah satu komputer atau perangkat yang mengalami kerusakan, maka tidak akan mempengaruhi jaringan yang lainnya.
Pada topologi ini sudah menggunakan bantuan alat lain untuk mengkoneksikan jaringan komputer, seperti router, switch, HUB, bridge dan lain-lain. Peralatan tersebut sebagai konsentrator yang akan meneruskan data yang dikirim suatu komputer sehingga sampai di komputer yang dituju. Dalam topologi star setiap node langsung terhubung dengan node sentral, sehingga memudahkan untuk menambah, mengurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada karena setiap node langsung terhubung dengan node sentral serta panjang kabel tidak harus sesuai (matching).

Gambar 2
Topologi Bintang (Star)








Keuntungan/Kelebihan
Kerugian/Kelemahan
  • Paling fleksibel, yaitu dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.
  • Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain.
  • Kontrol terpusat.
  • Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan.
  • Kemudahaan pengelolaan jaringan
  • Dapatdi andalkan
  • Mudah dikembangkan
  • Keamanan data tinggi
  • Kemudahan akseske jaringan LAN lain.
·      Boros kabel.
·      Perlu penanganan khusus.
·      Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis. Jika hub pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
·      Jika traffic padat maka dapat menyebabkan lambatnya kinerja jaringan.
·      Jaringan sangat bergantung pada perangkat pengendali.
·      Memerlukan alat pada central point untuk mem-broadcast ulang atau pergantian traffic jaringan (switch network traffic).



c.     Topologi Cincin (ring)
Topologi cincin atau yang sering disebut dengan topologi ring adalah sebuah jaringan yang menguhungkan setiap komputer yang membentuk sebuah lingkarang seperti bentuk cincin. Artinya, setiap komputer terhubung ke dalam satu jaringan saling terkoneksi ke dua komputer lainnya atau setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya dan komputer terakhir terhubung dengan komputer yang pertama sehingga membentuk satu jaringan melingkar seperti cincin. Dengan cara kerja seperti ini kekuatan sinyal dalam aliran data dapat terjaga.
Dalam membangun jaringan ring (cincin), setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan, sehingga jaringan ini memiliki kemampuan switching ke berbagai arah sentral.
Jaringan ini sangat bergantung pada kemampuan sinyal untuk melakukan perjalanan disepanjang lingkaran. Karena masing-masing node berfungsi sebagai repeater yang akan memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya dan masing-masing node tersebut bersifat device saling bekerja sama untuk menerima sinyal dari perangkat sebelumnya, selanjutnya mengirim (meneruskan) sinyal tersebut ke perangkat sesudahnya. Namun apabila akan dilakukan penambahan atau pengurangan komputer akan mengganggu keseluruhan jaringan tersebut.
Gambar 3
Topologi Cincin (Ring)
 









Keuntungan/Kelebihan
Kerugian/Kelemahan
  •  Kecepatan pengiriman tinggi.
  • ü Dapat melayani traffic yang padat.
  • ü Tidak diperlukan host, relatif murah.
  • ü Dapat melayani berbagai mesin pengirim.
  • ü Komunikasiantar terminal mudah.
  • ü Waktu yang diperlukan untuk pengaksesan data optimal.
·      Perubahan jumlah perangkat sulit (karena semua jaringan terganggu).
·      Kerusakan pada media pengirim dapat mempengaruhi seluruh jaringan.
·      Harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi kesalahan untuk kemudian di isolasi.
·      Kerusakan salah satu perangkat menyebabkan kelumpuhan jaringan.
·      Tidak baik untuk pengiriman suara, video dan data.



d.     Topologi Mesh (Jala)
Topologi jaringan jenis mesh adalah topologi jaringan yang semua perangkatnya terhubung satu sama lainnya. Dalam topologi jaringan ini ada 2 tipe jaringan, yaitu full connected dan partial connected. Pada tipe full connected semua perangkat/node saling terhubung satu sama lain, sedangkan tipe partial connected hanya beberapa perangkat/ node saja yang saling berhubungan.
Karakteristik topologi ini masing-masing node tidak hanya berfungsi sebagai penerima data tetapi juga sebagai penyedia data bagi node yang lainnya. Dalam perencangan/membangun topologi jaringan Mesh dapat menggunakan teknik flooding atau dengan teknik routing. Membangun topologi Mesh dengan teknik routing, maka sinyal data menyebar diseluruh jalur jaringan, dari satu node ke node yang lain sampai dengan menemukan perangkat yang dituju guna memastikan seluruh jalur jaringan dapat diakses.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis topologi jaringan Mesh menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral).[1] Dengan demikian, semakin banyaknya jumlah sentral yang terpasang maka tingkat kerumitan jaringan semakin tinggi.
Gambar 4
Topologi Mesh


[1] http://repository.politekniktelkom.ac.id/E-Book/Jaringan/topologi_jaringan.pdf




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS