TUGAS JARINGAN KOMPUTER
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Zaman sekarang,
kebutuhan manusia dalam akses data semakin meningkat, ini disebabkan adanya
pola pergeseran hidup manusia ke arah yang lebih berkembang. Dengan pemanfaatan
komputer hal ini dapat terfasilitasi dengan cepat. Akibatnya akan terjadi
keefisiensian waktu, biaya dan resource, sehingga akan menghasikan output yang
optimal. Disisi lain kebutuhan akan akses data itu terhalangi oleh adanya jarak
dan waktu, terkadang kita membutuhkan akses informasi saudara kita yang berada
di negara yang berbeda.
Jaringan komputer merupakan gabungan
beberapa komputer dan perangkat-perangkat lain pendukung komputer yang
terhubung dalam satu kesatuan. Media yang dapat digunakan dalam membangun
jaringan komputer dapat melalui kabel ataupun tanpa kabel, sehingga memungkinkan
pengguna (user) pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran
informasi, seperti dokumen, data dan lain sebagainya. Selain itu, jaringan
komputer memungkinkan pengguna untuk melakukan percetakan pada printer yang
sama serta dapat bersama-sama memakai perangkat keras dan lunak yang terhubung
dengan jaringan. Keseluruhan itu, dihubungan dengan node yang merupakan titik
persambungan yang mampu mengirim dan menerima maupun meneruskan informasi
melalui saluran komunikasi atau jaringan. Node dalam jaringan komputer dapat
berjumlah puluhan komputer, ribuan dan bahkan jutaan node yang saling terhubung
satu sama lain.
Pada umumnya tujuan dibangunnya sebuah jaringan komputer
dapat dikelompokkan menjadi dua tujuan, yaitu untuk kebutuhan perusahaan dan
jaringan untuk umum. Tujuan dari terbangunnya sebuah jaringan pada suatu
perusahaan, yakni sebagai Resource
Sharing, Saving Money
(penghematan anggaran) dan High
Reliability (kehandalan tinggi). Resource
Sharing bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat
digunakan oleh setiap orang/karyawan yang ada pada jaringan tersebut. Saving Money (penghematan anggaran),
yaitu perangkat dan data dapat dishare kesetiap user sehingga tidak perlu
membeli perangkat baru yang dipasang ditiap-tiap komputer. High Reliability (kehandalan tinggi), ini dilakukan untuk
memberikan pelayanan yang handal, cepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan dan
harapan.
Sedangkan tujuan utama dari
jaringan komputer untuk umum adalah untuk memberikan layanan yang berbeda
kepada pengguna di rumah-rumah dibandingkan dengan layanan yang diberikan
kepada perusahaan. Manfaat sebuah jaringan komputer untuk kepentingan umum,
yaitu access ke informasi yang berada di tempat lain (berita terkini, info e-goverment, e-commerce atau e-business yang selalu up to date). Dengan adanya jaringan
komputer memudahkan komunikasi person to person (email, chatting, vidoe
conference dan lain-lain), serta memudahkan untuk mendapatkan hiburan
interaktif (nonton tv on-line, radio streaming, dan lain-lain).
Selain hal tersebut di atas,
manfaat dari terbangunnya jaringan komputer, antara lain untuk mengintegrasikan
data sehingga dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, dan untuk
memberikan perlindungan terhadap data atau harddisk dari serangan virus dengan
cara memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer terpusat.
Secara umum, jaringan komputer mempunyai
beberapa manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri (stand-alone),
yaitu dalam hal :
a. Pengelolaan
sumber daya yang lebi efisien, seperti penggunaan printer tunggal dalam
beberapa unit komputer.
b. Mempercepat
dalam mengakses informasi/data yang up to date.
c. Memberikan
kemudahan dalam berkomunikasi dan lebih efektif dalam kelompok kerja.
e. Memberikan
pelayanan yang lebih prima, efektif dan efisien.
Klasifikasi jaringan komputer
terbagi menjadi beberapa klasifikasi, yaitu klasifikasi berdasarkan
geografisnya mencakup jaringan wilayah lokal/Local Area Network (LAN), jaringan wilayah metropolitan/Metropolitan Area Network (MAN), dan
jaringan wilayah luas/Wide Area Network
(WAN). Sedangkan menurutnya fungsinya, jaringan komputer terbagi menjadi
beberapa jaringan, yakni klien server (Client-server)
dan jaringan ujung ke ujung (Peer-to-Peer).
Selain itu, klasifikasi jaringan komputer berdasarkan topologinya dibedakan
menjadi 6 (enam) topologi, yaitu bus, bintang (star), cincin (ring),
mesh, pohon (tree) dan linier.
Selain itu, jaringan komputer
menurut distribusi sumber informasi/data dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu
jaringan terpusat dan jaringan terdistribusi. Jaringan terpusat, yaitu jaringan
yang terdiri dari komputer klien dan komputer server yang mana komputer klien
yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang
berasal dari satu komputer (server). Jaringan terdistribusi merupakan perpaduan
dari beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang
saling berhubungan dengan klien dan membentuk sistem jaringan tertentu.
Menurut media transmisi data,
jaringan komputer dibedakan menjadi 2 (dua) jaringan, yaitu jaringan berkabel
(wired network) dan jaringan nirkabel (Wi-Fi). Jaringan berkabel, untuk
menghubungkan satu komputer dengan komputer lain dengan menggunakan kabel
jaringan dengan bentuk sinyal listrik. Jaringan nirkabel, jaringan dengan
menggunakan medium berupa gelombang elektromagnetik sebagai sarana dalam
mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.
1.2. Ruang
Lingkup
Ruang lingkup penulisan
Makalah ini dibatasi pada materi Topologi Jaringan Komputer yang mencakup membangun
topologi jaringan harus sesuai dengan lokasi dan kebutuhan, serta jenis dan
macam-macam topologi jaringan yang mencakup topologi bus, topologi bintang (star), topologi cincin
(ring), topologi mesh (jala), dan topologi pohon (tree).
1.3. Maksud
dan Tujuan
Penulisan Makalah ini
dimaksudkan sebagai bahan referensi dalam pembelajaran pada Program Studi
Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI Jakarta.
Sedangkan tujuannya
untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada Mata Kuliah Jaringan Komputer,
Program Studi Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI Jakarta Selatan.
1.4. Sistematika
Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
Bab III Kesimpulan
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Green, 1985 : 22 mengatakan bahwa topologi
jaringan adalah sebuah pola interkoneksi dari beberapa terminal komputer.
Topologi jaringan merupakan representasi geometri dari hubungan antar perangkat
(terminal komputer, repeater, bridges) satu dengan lainnya.
Dengan demikian topologi jaringan merupakan gambaran tentang hubungan antar
komputer dalam Area Network yang saling berhubungan dengan media penghubung
berupa kabel sebagai media transmisi, maupun dengan peralatan lainnya, seperti
konektor, ethernet card dan sebagainya.
Menurut Dede Sopandi (2004) membagi topologi jaringan
berdasarkan fungsinya, yakni topologi fisik dan topologi logic.
Topologi fisik atau Physical topology
merupakan gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub,
switch, dan kabel jaringan) yang membentuk suatu pola khusus. Sedangkan
topologi logic atau logical topology merupakan
gambaran bagaimana suatu perangkat dapat berkomunikasi dengan perangkat
lainnya, seperti komputer satu dengan komputer lainnya, komputer dengan printer
dan lain sebagainya.
Berdasarkan hal di atas, maka topologi jaringan
komputer adalah suatu cara pemetaan dalam menjelaskan secara geometris antara
unsur-unsur dasar penyusunan jaringan diataranya node, link dan station yang
membentuk sebuah jaringan komputer yang bisa bekerjasama untuk mencapai suatu
tujuan yang sama, yaitu pertukuran informasi/data. Oleh karena itu, menurut
penulis topologi jaringan komputer adalah gambaran dari beberapa komputer yang
saling berhubungan dengan menggunakan peralatan jaringan (media) berupa kabel maupun
nirkabel jaringan yang tersusun dengan titik perhubungan yang disebut node.
Dalam topologi jaringan komputer dikenal beberapa jenis-jenis
topologi jaringan lokasi dan kebutuhan pengguna, yakni topologi bus, topologi bintang (star), topologi cincin (ring),
topologi mesh (jala), topologi pohon (tree) dan topologi linier. Oleh karena itu, dalam membangun sebuah topologi
jaringan harus disesuaikan dengan lokasi dan kebutuhan, sehingga beberapa komputer
yang terbangun dalam jaringan lebih efektif dan efisien.
2.1. Membangun
topologi jaringan sesuai dengan lokasi dan kebutuhan.
Berdasarkan penjelasan
di atas, dapat ditarik pengertian yang lebih sederhana mengenai topologi
jaringan, yaitu suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya
sehingga membentuk suatu jaringan. Saat ini topologi yang sering digunakan
adalah topologi bus, topologi bintang (star), topologi cincin
(ring), topologi mesh (jala), dan topologi pohon (tree). Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas serta
memiliki kelebihan dan kekurangan berbeda-beda antar topologi satu dengan
topologi lainnya. Dengan demikian, dalam membangun topologi jaringan harus
disesuaikan dengan lokasi dan kebutuhan, sehingga jaringan yang telah terbangun
dapat efektif sesuai dengan kebutuhan.
Sebelum membangun
jaringan kita harus menentukan topologi apa yang akan pilih, dan
mempertimbangkan faktor-faktor yang harus dipertimbangan untuk memilih topologi
jaringan, sehingga jaringan komputer sesuai dengan lokasi dan kebutuhan.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangan sebelum membangun sebuah topologi
jaringan, yakni topologi apa yang memiliki sistem yang paling efisien, sampai
sejauhmana kecepatan topologi tersebut dalam mengirim/menerima informasi/data,
jenis perangkat keras yang bagaimana yang akan digunakan, sehingga jaringan tidak
mengalami problem (error), dan bagimana konektivitasnya dalam mengakses
jaringan dari berbagai lokasi. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor dalam
memilih topologi jaringan tersebut, maka dapat meminimalisir terjadinya problem
(error) dalam jaringan yang terbangun.
Selain itu, untuk
membangun suatu topologi jaringan terlebih dahulu harus melakukan identifikasi
kebutuhan. Tahap yang sangat krusial dalam membangun topologi jaringan adalah
melakukan mengindetifikasi kebutuhan. Menurut Andi Supriyadi dan Dhani Gartina
dalam Jurnal Ilmiah yang berjudul “Memilih Topologi Jaringan Dan Hardware Dalam
Desain Sebuah Jaringan Komputer”, menjelaskan beberapa faktor yang penting
diperhatikan dalam identifikasi kebutuhan dalam membangun sebuah topologi
jaringan, sebagai berikut :
a. Jenis layanan yang akan diberikan jaringan.
b. Skalabilitas yaitu seberapa besar jaringan
yang akan dibuat.
c. Expandable, apakah jaringan dapat
di-expand, open-ended.
d. Kondisi ruangan dan gedung.
e. Medium transmisi yang akan digunakan,
apakah menggunakan kabel atau nirkabel (wireless).
f. Beberapa Bandwith yang diberikan atau akan
digunakan.
g. Topologi yang digunakan, protokol yang akan
dipakai.
h. Ketersediaan perangkat keras, pemilihan
server atau perangkat lain, seperti hub, switch dan router.
i. Perangkat lunak jaringan sebagai platform.
j. Managebility dan monitoring sistem.
k. Keamanan/security.
l. Alokasi biaya pengadaan peralatan.
m. Sumber daya manusia sebagai pengelola.
Untuk itu, dalam
membangun sebuah topologi jaringan harus disesuaikan dengan lokasi dan
kebutuhannya, sebagai contoh :
a. Topologi bus merupakan topologi yang
menggunakan media (jaringan) kabel coaxial menjamur. Pada topologi ini semua
sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi
yang disebut bus. Jenis topologi ini tidak umum digunakan untuk interkoneksi
antar sentral, melainkan digunakan pada sistem jaringan komputer, sehingga
jenis topologi ini sangat cocok untuk kebutuhan kantor (satu ruangan).
b. Topologi Star (bintang) merupakan topologi
dengan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data
kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Topologi jaringan ini lebih cocok
untuk kebutuhan Warnet dan perkantoran.
c. Topologi cincin (ring) adalah model koneksi yang menyambungkan
setiap perangkat jaringan dalam suatu lingkaran. Artinya setiap komputer yang
terhubung dalam satu jaringan saling terkoneksi dengan kedua komputer lainnya atau
setiap komputer berfungsi sebagai receiver yang menerima sinyal dan sekaligus
sebagai transmitter yaitu berfungsi mengirim sinyal atau mengirim ulang sinyal
ke perangkat selanjutnya dalam urutan cicin sehingga tipe jaringan ini membentuk
lingkaran seperti cincin. Tipe jaringan ini lebih cocok digunakan untuk daerah
yang tidak terlalu luas, seperti dalam kelompok kerja (diskusi).
d. Topologi mesh adalah suatu bentuk jaringan komputer yang
menghubungan komputer satu dengan komputer lainnya secara langsung yang ada di
dalam jaringan. Tipe jaringan ini lebih cocok untuk keperluan perusahaan (dalam
mengakses database di setiap unit kerja).
e. Topologi pohon (tree), tipologi ini sering disebut topologi
hirarkis, dimana dalam topologi ini suatu titik sambungan terpusat yang disebut
sebagai root yang tersambung dengan titik-titik sambungan lain yang berada satu
level di bawah tingkatnya. Tipe topologi ini lebih cocok untuk keperluan pertokoan,
yaitu dapat membentuk kelompok terdiri atas terminal pembukuan, pada kelompok
lain dibentuk terminal penjualan dan terminal stock barang.
2.2. Jenis
dan macam-macam topologi jaringan
Secara umum topologi
jaringan dapat diartikan model dari beberapa jaringan komputer yang terhubung
melalui media penghubung (router, switch, HUB, bridge). Dalam suatu jaringan
komputer jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. Oleh
karena itu, perlu memperhatikan kelebihan/keuntungan maupun kekurangan/kerugian
masing-masing topologi jaringan berdasarkan karakteristiknya sebelum membangun
suatu jaringan, sehingga dalam pemilihan topologi jaringan dapat tepat sesuai
dengan lokasi dan kebutuhan.
Ada beberapa jenis dan
macam-macam topologi jaringan berdasarkan karakteristiknya, berikut ini penulis
mencoba memberikan gambaran terkait jenis dan macam-macam topologi jaringan
yang mencakup topologi bus, topologi bintang (star), topologi cincin (ring),
topologi mesh (jala), dan topologi pohon (tree).
a. Topologi
Bus
Topologi bus merupakan
topologi yang awal digunakan untuk menghubungan komputer dengan komputer
lainnya dengan menggunakan kabel coaxial sebagai media pengantar data dan
informasi, setiap titik sambungan terkoneksi dengan kabel. Artinya disetiap
ujung kabel, diperlukan adanya terminator sebagai konektor untuk mencegah
terpantul-pantulnya sinyal dari dan ke kabel tersebut. Topologi bus menggunakan
metode unicast, multicast dan broadcast,
yaitu komunikasi antara satu pengirim dengan satu penerima dan lebih maupun
setiap titik akan meneriman dan menyampaikan frame yang disalurkan/dihantarkan
tersebut.
Dengan demikian, topologi
bus menyediakan satu saluran untuk komunikasi semua perangkat, sehingga setiap
perangkat harus bergantian menggunakan saluran tersebut. Artinya, hanya ada dua
perangkat yang dapat berkomunikasi dalam satu jaringan atau hanya satu komputer
yang dapat mengirimkan data ke dalam jaringan hingga diterima oleh komputer
yang dituju. Dalam topologi jaringan bus jumlah komputer sangat mempengaruhi kinerja
jaringan, dimana semakin banyak jumlah komputer, semakin banyak pula komputer
yang menunggu giliran untuk bisa mengirim/menerima data, sehingga kerja
jaringan akan menjadi lambat dan memungkinkan terjadinya collision karena data/informasi tidak dialirkan dalam dua arah.
Transmisi sinyal daru
suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Melainkan sinyal
dari suatu sumber disampaikan ke semua komputer yang tersambung sampai sinyal
tersebut menemukan alamat MAC atau IP perangkat yang menjadi tujuan. Apabila
sinyal data tersebut sampai ke komputer yang bukan tujuan (alamat MAC atau IP
tidak sesuai), tidak akan mengacuhkan data yang sampai. Suatu contoh jaringan
bus adalah jaringan Ethernet yang pertama kali ditemukan oleh Digital Intel
Xerox (DIX) yang dikenal dengan nama Ethernet-II. Saat ini topologi ini di
dalam membangun jaringan komputer dengan menggunakan serta optik (fiber optic) yang digabungkan dengan
topologi jaringan yang lain untuk memaksimalkan performanya.
Topologi jaringan bus
tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya
digunakan pada sistem jaringan komputer. Topologi ini sangat cocok digunakan
untuk daerah yang tidak terlalu luas, karena hanya menggunakan satu kabel dan
suatu sentral tidak dialirkan data/informasi secara bersamaan dalam dua arah.
Gambar 1
Topologi Bus
Keuntungan/Kelebihan
|
Kerugian/Kelemahan
|
- Biaya
murah karena tidak membutuhkan peralatan hub/switch yang harganya mahal.
- Tata
letak kabel sederhana.
- Mudah
dikembangkan ketika akan ketika menambahkan komputer
baru.
|
·
Rentan akan kesalahan
(error).
·
Jika salah satu simpul
jaringan rusak, semua komputer dalam jaringan menjadi tidak bisa diakses.
·
Tingkat kehandalannya
paling rendah, sehingga tidak sesuai untuk jaringan dengan jumlah komputer
yang banyak.
·
Kepadatan lalu lintas
data di dalam jaringan tinggi.
·
Sulit mendeteksi
kesalahan karena harus mengecek semua node di jaringan.
·
Diperlukan repeater
(penguat data) bila menggunakan kabel yang cukup panjang.
|
b. Topologi Bintang (star)
Topologi bintang atau
yang sering disebut dengan topologi star
merupakan topologi dengan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat (stasiun primer atau server) sebagai pengendali saluran data kesemua simpul atau client (stasiun sekunder atau client server) yang dipilihnya. Dengan
kata lain, setiap node akan menuju node pusat sebagai konselor kemudian akan
dilanjutkan kepada node lainnya. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server
maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan
tersebut tanpa menunggu perintah dari server (pusat). Artinya, setiap node
berkomunikasi langsung dengan central
node, traffic data mengalir dari
node ke central node dan kembali lagi. Jadi bila ada salah satu komputer atau
perangkat yang mengalami kerusakan, maka tidak akan mempengaruhi jaringan yang
lainnya.
Pada topologi ini sudah
menggunakan bantuan alat lain untuk mengkoneksikan jaringan komputer, seperti
router, switch, HUB, bridge dan lain-lain. Peralatan tersebut sebagai
konsentrator yang akan meneruskan data yang dikirim suatu komputer sehingga
sampai di komputer yang dituju. Dalam topologi star setiap node langsung
terhubung dengan node sentral, sehingga memudahkan untuk menambah, mengurangi dan
mendeteksi kerusakan jaringan yang ada karena setiap node langsung terhubung
dengan node sentral serta panjang kabel tidak harus sesuai (matching).
Gambar 2
Topologi Bintang (Star)
Keuntungan/Kelebihan
|
Kerugian/Kelemahan
|
- Paling
fleksibel, yaitu dapat
menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan hub yang
dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.
- Pemasangan/perubahan
stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain.
- Kontrol
terpusat.
- Kemudahan
deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan.
- Kemudahaan
pengelolaan jaringan
- Dapatdi andalkan
- Mudah dikembangkan
- Keamanan data tinggi
- Kemudahan akseske jaringan LAN lain.
|
·
Boros kabel.
·
Perlu penanganan khusus.
·
Kontrol terpusat (HUB)
jadi elemen kritis. Jika
hub pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk
beroperasi.
·
Jika traffic padat maka dapat menyebabkan lambatnya kinerja jaringan.
·
Jaringan sangat bergantung pada perangkat pengendali.
·
Memerlukan alat pada
central point untuk mem-broadcast ulang atau pergantian traffic jaringan (switch network traffic).
|
c. Topologi Cincin
(ring)
Topologi cincin atau
yang sering disebut dengan topologi ring adalah sebuah jaringan yang
menguhungkan setiap komputer yang membentuk sebuah lingkarang seperti bentuk
cincin. Artinya, setiap komputer terhubung ke dalam satu jaringan saling
terkoneksi ke dua komputer lainnya atau setiap komputer terhubung ke komputer
selanjutnya dan komputer terakhir terhubung dengan komputer yang pertama sehingga
membentuk satu jaringan melingkar seperti cincin. Dengan cara kerja seperti ini
kekuatan sinyal dalam aliran data dapat terjaga.
Dalam membangun
jaringan ring (cincin), setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang
lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap
sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan
maupun berjauhan, sehingga jaringan ini memiliki kemampuan switching ke
berbagai arah sentral.
Jaringan ini sangat
bergantung pada kemampuan sinyal untuk melakukan perjalanan disepanjang
lingkaran. Karena masing-masing node berfungsi sebagai repeater yang akan
memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya dan masing-masing node tersebut
bersifat device saling bekerja sama untuk menerima sinyal dari perangkat
sebelumnya, selanjutnya mengirim (meneruskan) sinyal tersebut ke perangkat
sesudahnya. Namun apabila akan dilakukan penambahan atau pengurangan komputer
akan mengganggu keseluruhan jaringan tersebut.
Gambar 3
Topologi Cincin (Ring)
Keuntungan/Kelebihan
|
Kerugian/Kelemahan
|
- Kecepatan pengiriman tinggi.
- ü Dapat melayani traffic yang padat.
- ü Tidak diperlukan host, relatif murah.
- ü Dapat melayani berbagai mesin pengirim.
- ü Komunikasiantar terminal mudah.
- ü Waktu yang diperlukan untuk pengaksesan data optimal.
|
·
Perubahan jumlah perangkat sulit (karena
semua jaringan terganggu).
·
Kerusakan pada media pengirim dapat mempengaruhi seluruh jaringan.
·
Harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi kesalahan untuk kemudian di isolasi.
·
Kerusakan salah satu perangkat menyebabkan kelumpuhan jaringan.
·
Tidak baik untuk pengiriman suara, video dan data.
|
d. Topologi Mesh (Jala)
Topologi jaringan jenis
mesh adalah topologi jaringan yang semua perangkatnya terhubung satu sama
lainnya. Dalam topologi jaringan ini ada 2 tipe jaringan, yaitu full connected dan partial connected. Pada tipe full connected semua perangkat/node saling
terhubung satu sama lain, sedangkan tipe partial
connected hanya beberapa perangkat/ node saja yang saling berhubungan.
Karakteristik topologi
ini masing-masing node tidak hanya berfungsi sebagai penerima data tetapi juga
sebagai penyedia data bagi node yang lainnya. Dalam perencangan/membangun
topologi jaringan Mesh dapat menggunakan teknik flooding atau dengan teknik routing.
Membangun topologi Mesh dengan teknik routing, maka sinyal data menyebar
diseluruh jalur jaringan, dari satu node ke node yang lain sampai dengan
menemukan perangkat yang dituju guna memastikan seluruh jalur jaringan dapat
diakses.
Dari uraian di atas,
dapat disimpulkan bahwa jenis topologi jaringan Mesh menerapkan hubungan antar
sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan
Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral).
Dengan demikian, semakin banyaknya jumlah sentral yang terpasang maka tingkat kerumitan
jaringan semakin tinggi.
Gambar 4
Topologi Mesh